Judul : Resume Tentang Materi “Pasar Persaingan Monopolistik”.
Nama : Lailatur Rohmah.
NPM : 716.2.2.1051
PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
A. Pengertian Pasar Persaingan
Monopolistik
Pasar adalah tempat bertemunya
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli barang ataupun jasa. Beberapa ahli menguraikan definisi pasar, berikut beberapa diantaranya :
1) Menurut Stanton, pasar adalah tempat
bagi sekelompok manusia yang berkeinginan untuk membelanjakan uang yang
dimilikinya sebagai bentuk kepuasan.
2) Menurut H. Nystrom, pasar adalah
suatu aktivitas yang salah satu pihaknya menyalurkan atau memberikan barang
atau jasa kepihak lain. Pihak yang memberikan barang atau jasa disebut pihak
pembeli sedangkan yang menyalurkan disebut pihak produsen.
3) Menurut Philip dan Duncan, pasar
adalah suatu langkah yang dipakai atau digunakan untuk menempatkan barang dari
tangan produsen ke tangan konsumen yang bersifat tangible.
Pasar
persaingan monopolistic dapat didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat
banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated product). Pasar
persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua
jenis pasar yang ekstrim, yaitu
persaingan sempurna dari monopoli. Oleh sebab itu, sifat-sifatnya
mengandung unsur sifat-sifat pasar monopoli, dan unsur-unsur sifat pasar
persaingan sempurna.
Namun, dalam pasar persaingan sempurna hanya terdapat
produk yang homogen, sedangkan pada pasar persaingan monopolistik terdapat
diferensiasi produk. Diferensiasi produk ini mengakibatkan perusahaan bebas
menaikkan atau menurunkan harga, dan melakukan persaingan non-harga.
Pada pasar monopolisik produsen memiliki kemampuan
untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar
monopoli dan oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang
dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak
akan mudah berpindah ke merek yang
lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Contohnya
sepeda motor yang ada di Indonesia, produk sepeda motor memang bersifat
homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khas sendiri. Sebutkan saja sepeda
motor Honda dimana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha
memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merk memiliki pelanggan
setia masing-masing.
B. Karakteristik
Pasar Persaingan Monopolistik
1. Produk yang terdifferensiasi
(Differensiasi Produk)
Differensiasi
produk adalah usaha untuk membedakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan
untuk memberikan daya tarik baik langsung maupun tidak langsung kepada konsumen
dibandingkan perusahaan lain yang menghasilkan produk yang sama atau sejenis
ataupun yang berbeda.
2. Jumlah perusahaan banyak dalam
industri
Jumlah perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistik banyak. Di Indonesia dapat dilihat begitu banyaknya
merek pakaian dan sepatu. Banyaknya perusahaan menyebabkan keputusan perusahaan
tentang harga dan output tidak perlu harus memperhitungkan reaksi perusahaan
lain, karena setiap perusahaan menghadapi kurva permintaannya masing-masing.
3. Mudah masuk dan keluar
Laba super normal yang dinikmati
perusahaan mengundang perusahaan pendatang untuk memasuki indsutri. Jika mereka
mampu bertahan, dalam jangka panjang dapat mengalahkan perusahaan yang lain.
Tetapi jika kalah mereka harus keluar, agar kerugian tidak menjadi lebih besar.
Sama halnya dengan pasar persaingan sempurna, dalam pasar persaingan
monopolistik proses masuk keluar akan terhenti bila semua perusahaan hanya
memperoleh laba normal.
C. Ciri-ciri
Pasar Persaingan Monopolistik
1) Terdapat cukup banyak pengusaha
Dalam pasar persaingan monopolistis
, terdapat cukup banyak pengusaha , akan tetapi tidak sebanyak seperti yang
terdapat pada pasar persaingan sempurna. Dan apabila di suatu pasar terdapat
banyak perusahaan , otomatis disana pasti terdapat pasar monopolistis , akan
tetapi ukuran / besarnya tidak melebihi perusahaan – perusahaan yang lain.
Dengan kata lain perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistik memiliki ukuran yang relatif sama besarnya. Sehingga
mengakibatkan produksi suatu suatu perusahaan relative sedikit, dibandingkan
dengan seluruh produksi dalam keseluruhan pasar tersebut.
2) Barangnya bersifat berbeda corak
Sifat ini merupakan sifat yang
sangat penting untuk dapat membedakan mana pasar persaingan monopolistik dan
mana pasar persaingan sempurna . Seperti yang telah kita ketahui bahwa pasar
persaingan sempurna seluruh perusahaan nya memproduksi produk yang sama. Oleh
karena itu susah untuk membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan
yang lain. Sedangkan dalam pasar persaingan monoplistik tidak susah untuk membedakan produk dari masing-masing
perusahaan, karena perbedaan corak(different product) pada produk tersebut. Apabila kita lihat
secara fisik suatu product , akan tanpak jelas perbedaan tersebut. Maka kita
dapat membedakan mana produk suatu
perusahaan dengan product perusahaan yang lainnya. Di samping perbedaan dalam
bentuk fisik , juga terdapat perbedaan dalam bentuk bungkus atau pembungkusan
product, dan ada pula yang berbeda dalam cara membayar barang yang akan di
beli. Akibat dari berbagai macam perbedaan ini , barang yang di produksi oleh perusahaan pasar monopolistis
ini tidak bersifat barang pengganti sempurna akan tetapi ia bersifat
barang pengganti yang dekat.
3) Perusahaan mempunyai sedikit
kekuasaan mempengaruhi harga
Dalam pasar persaingan monopolistis
suatu perusahaan dapat mempengaruhi suatu harga , akan tetapi pasar ini hanya
mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga suatu barang produksi di
bandingkan dengan perusahaan oligopoli dan monopoli. Pasar monopolistis
mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga disebabkan oleh barang yang
dihasilkan bersifat berbeda corak (different
product). Karena perbedaan corak inilah yang menyebabkan konsumen atau pembeli
akan otomatis bersifat memilih, yaitu menyukai
product perusahaan satu dan kurang menyukai produk perusahaan yang lain. Maka apabila ia
menaikkan harga barang produksinya , ia akan tetap memiliki pelanggan ,
walaupun tidak sebanyak pada waktu sebelum kenaikan harga barang produksinya.
Dan bisa juga sebaliknya , apabila perusahaan tersebut ingin menurunkan harga
barang produksinya , tidaklah mudah untuk menghabiskan penjualan barang
tersebut, karna masih banyak konsumen yang setia dengan produk yang telah lama
ia pakai , walaupun harganya relatif agak mahal.
4) Produsen lain mudah memasuki pasar
Apabila ada suatu perusahaan baru
ingin memulai usahanya didalam pasar persaingan monopolistik tidak akan banyak
mengalami hambatan seperti halnya dalam pasar oligopoli dan monopoli. Hal ini
disebabkan oleh:
a. Karena modal yang diperlukan
relative besar kalau dibandingkan dengan mendirikan perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna.
b. Karena perusahaan itu harus
menciptakan barang produksi yang bercorak beda dengan barang produksi yang
telah beredar dahulu di pasaran.dan mempromosikannya pada masyarakat untuk
mendapat pelanggan , dan dengan promosi tersebut , perusahaan harus dapat
meyakinkan pelanggan akan mutu barang tersebut.
5) Persaingan promosi penjualan sangat
aktif
Dalam pasar persaingan monopolistis
harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan- perusahaan
dalam pasar persaingan monopolistis. Pada pasar ini memungkinkan suatu
perusahaan menarik banyak pelanggan walaupun harga barang produksinya berharga
tinggi. Bahkan sebaliknya , suatu perusahaan tidak mudah menarik banyak
pelanggan dengan harga barang produksi yang relatif rendah. Ini disebabkan oleh
barang produksi yang mereka hasilkan , yaitu barang yang bersifat beda corak dengan barang yang sudah
tersedia di pasaran , dan mempromosikan barang baru tersebut. Maka untuk
mempengaruhi cita rasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan
harga ( non price competition) . Persaingan yang demikian itu antara lain
adalah dalam rangka memperbaiki mutu dan desain barang , melakukan iklan yang
terus menerus memberikan syarat penjualan yang menarik.
D.
Faktor-faktor Yang Menyebabkan
Terjadinya Pasar Persaingan Monopolistik
Faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya pasar monopolistik adalah sebagai berikut :
1. Ketidakpuasan terhadap daya analisis
model persaingan sempurna maupun monopoli
2. Sumber daya alam yang melimpah
menyebabkan produsen memproduksi barang serupa tetapi memiliki keunggulan yang
berbeda
3. Differensiasi produk yang tidak terlalu besar mendorong
perusahaan untuk melakukan persaingan non harga.
E.
Pemaksimuman
Keuntungan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik
Kurva permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan dalam persaingan monopolistik lebih elastis dari yang dihadapi
monopoli. Tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna sebagaimana kurva
permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar persainagn sempurna.
1. Pemaksimuman keuntungan jangka
pendek
Permintaan yang dihadapi perusahaan
dalam persaingan monopolistik adalah sebagian dari keseluruhan permintaan
pasar. Keuntungan maksimum akan dicapai apabila perusahaan terus berproduksi
sampai pada tingkat tercapainya MC=MR. Perusahaan akan memperoleh laba diatas
normal pada jangka pendek.
2. Pemaksimuman keuntungan jangka
panjang
Keuntungan yang melebihi normal
menyebabkan pertambahan jumlah perusahaan dipasar. Dengan demikian setiap perusahaan yang ada di
pasar akan menghadapi permintan yang semakin berkurang pada berbagai tingkat
harga. Sehingga keuntungan pun akan semakin menurun ketingkat normal. Bahkan
akan merugi jika penerimaan marjinal lebih kecil dari biaya marjinal
(MR<MC).
Disinilah letak ketidakefisienan
pasar persaingan monopolistik. Ada dua penyebab ketidakefisienan pasar
persaingan monopolistik, yaitu:
a. Harga jual masih lebih besar dari
biaya marjinal (P>MC)
b. Kapasitas berlebih (Excess
Capacity)
Jika perusahaan menderita kerugian minimum, maka ia akan
keluar dari pasar.
Akibatnya,
jumlah perusahaan
dalam pasar
semakin sedikit sehingga jumlah permintaan yang dihadapi perusahaanperusahaan yang masih ada
menjadi lebih besar. Kejadian keluarnya perusahaan dari pasar akan berlangsung terus sampai
perusahaan memperoleh keuntungan normal. Dalam keadaan seperti ini tidak ada lagi perusahaan yang
masuk ke pasar
dan juga tidak
ada lagi yang keluar dari pasar. Inilah yang disebut keseimbangan jangka panjang perusahaan
persaingan monopolistik.
F.
Penilaian
Ke Atas Pasar Persaingan Monopolistik
Didalam bagian ini analisis yang dibuat hanya meliputi
penilaian keatas akibat-akibat persaingan monopolistik kepada pengunaan
sumber-sumber daya, dorongan untuk mengembangkan tekhnologi dan melakukan
inovasi, dan corak distribusi pendapatan. Salah satu kegiatan peting yang
dilakukan oleh firma monopolistis adalah melakukan promosi penjualan secara
iklan. Kebaikan dan keburukan dari kegiatan
ini akan dinilai dalam bagian berikut:
v Efisiensi
Dalam Menggunakan Sumber Daya
Untuk menilai
sampai dimana efisiensi pasar persaingan monopolistik didalam mengalokasikan
sumber-sumber daya, akan dibuat suatu perbandingan dengan efisiensi firma dlam
pasar persaingan sempurna. Walaupun perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistik
sama-sama mendapat keuntungan normal, tetapi dalam nirma monopolistik ongkos
produksi perunit lebih tinggi, harga barang lebih tinggi, dan jumlah produksi
lebih rendah (sehingga menyebabkan kapasitas memproduksi yang digunakan adalah
dibawh tingkat yang optimal).
v Efisiensi
dan Diferensiasi Produk
Barang yang diproduksikan secara
efisien sehngga dapat dijual dengan harga murah maupun harga yang lebih mahal
sedikit tetapi masyarakat dapat menentukan barang yang akan dikonsumsinya dari
pilihan jenis barang yang lebih banyak, semua itu tergatung pada value judgement masyarakat tersebut.
Sekiranya mereka lebih menyukai harga yang murah, maka kekurangan pilihan tidak
dipandang sebagai suatu yang merugikan. Sebaliknya, apabila masyarakat
menginginkan pilihan barang yang lebih banyak, sehingga dapat dibuat pilihan
yang lebih tepat, harga yang lebih tinggi tidaklah terlalu merisaukan mereka.
v Perkembangan
Tekhnologi dan Inovasi
Pada umumnya ahli ekonomi
berpendapat bahwa bentuk pasar tersebut memberikan doronga yang sangat terbatas
untuk melakukan perkembangan teknologi. Keuntungan yang melebihi normal didalam
jangka pendek dapat mendorong kepada kegiatan mengembangkan teknologi tetapi
dorongan tersebut adalah sangat lemah karena firma-firma menyadari bahwa
keuntungan yang diperoleh dari mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi
tidak dapat bertahan dalam waktu yang lama. Keuntungan melebihi normal yang
diperoleh akan mendorong firma-firma lain untuk masuk ke industri tersebut, dan
ini terus berlangsung sehingga keuntungan melebihi normal tidak ada lagi. Maka
dalam waktu yang singkat keuntungan yang diperoleh dari perkembangan teknologi
dan melakukan inovasi tidak dapat lagi dinikmati.
v Distribusi Pendapatan
Persaingan monopolistik
mengakibatkan corak distribusi pendaptan yang sama sifatnya seperti yang
biasanya terdapat dalam persaingan sempurna, yaitu distribusi pendapatan adalah
seimbang. Karena tidak terdapat keuntungan yang berlebih-lebihan dalam jangka
panjang, maka pengusaha dan pemilik modal tidak memperoleh pendapatan yang berlebih-lebihan.
Disamping itu dalam pasar terdapat banyak firama, dan ini berarti keuntungan
normal yang diperoleh akan dibagikan kepada jumlah pemilik modal dan pengusaha
yang banyak jumlahnya. Berdasarkan kecenderungan ini ahli-ahli ekonomi
berpendapat bahwa pasar monopolistik menimbulkan corak distribusi pendapatan
yang lebih merata.
G.
Persaingan
Bukan Harga
Persaingan bukan harga pada hakekatnya mengandung arti
usaha-usaha diluar perubahan harga yang dilakukan oleh firma untuk menarik
lebih banyak pembeli ke atas barang yang diproduksikannya. Persaingan
bukan-harga bertujuan untuk menggeser kurva permintaan ke kanan, pergeseran itu
berarti pada setiap tingkat harga, jumlah barang yang diminta menjadi bertambah
banyak. Persaingan bukan-harga dapat dibedakan menjadi dua jenis : (i) Diferensiasi produksi, yaitu
menciptakan barang yang sejenis tetapi berbeda berbeda coraknya dengan produksi
firma-firma lainnya, (ii) iklan dan
berbagai bentuk promosi penjualan.
Di dalam persaingan monopolistis dan oligopoli,
persaingan bukan-harga sangat aktif dilakukan. Untuk monopoli alasannya yaitu :
karena firma monopoli tidak memiliki saingan. Dalam persaingan sempurna,
persaingan bukan-harga tidak di lakukan karena barang yang diproduksi
firma-firma adalah serupa atau identical.
Sehingga para pembeli tidak dapat mengetahui manakah barang yang dihasilkan
oleh firma yang menjalankan persaingan bukan-harga.
a) Diferensiasi Produk
Setiap firma dalam persaingan monopolistis akan berusaha
untuk memproduksikan barang yang mempunyai sifat yang khusus, dan yang dapat
dibedakan dengan jelas dari produksi firma-firma lainnya. Maka di dalam pasar
akan terdapat berbagai barang yang dihasilkan suatu industri yang mempunyai
corak, mutu, desain, mode dan merk yang berbeda-beda. Terapatnya berbagai
variasi dari suatu jenis barang adalah
sifat istimewa dari pasar persaingan monopolistis yang tidak terdapat dalam
pasar persaingan sempurna.
Kepada setiap firma barang yang berbeda-beda sifatnya
tersebut akan menjadi daya penarik khusus ke atas barang yang di
produksikannya.Segolongan konsumen tertentu akan lebih suka membeli barangnya
(walaupun harganya lebih mahal) dibandingkan dengan barang-barang yang sejenis
yang dihasilkan produsen-produsen lainnya. Dengan demikian diferasiasi produksi
dapat menciptakan suatu bentuk kekuasaan monopoli.
b) Promosi Penjualan Melalui Iklan
Didalam
perusahaan-perusahaan modern kegiatan mempersiapkan dan membuat iklan
adalah suatu bagian penting dari usaha untuk memasarkan hasil produksinya.
Tujuan perusahaan-perusahaan melakukan kegiatan
pengiklanan adalah sebagai berikut :
ü Untuk
memberikan penerangan kepada konsumen-konsumen mengenai barang yang
diproduksikannya.
ü Untuk
menekankan bahwa barang yang dihasilkannya adalah merupakan barang yang sangat
baik.
ü Untuk
memelihara hubungan baik dengan para konsumen.
Dari ketiga jenis iklan ini yang biasa di gunakan dalam
pasar pesaingan monopolistik adalah
jenis iklan pertama dan kedua. Iklan pertama digunakan pada waktu firma
memperkenalkan hasil-hasil produksinya yang baru. Sedangkan iklan jenis kedua
digunakan untuk mempertahankan kedudukannya di pasar.
H. Pengaruh
Iklan
Dan
Biaya
Produksi
Dalam
Pasar
Persaingan
Monopolistik
Iklan dapat menaikkan ataupun menurunkan biaya
produksi per unit yang tergantung dari perubahan permintaan yang terjadi
sebagai akibat kegiatan pengiklanan yang dilancarkan. Apabila permintaan
menjadi sangat bertambah elastis, maka besar kemungkinan biaya produksi
per unit akan menjadi lebih rendah. Namun, kemungkinan lain dapat berlaku bahwa
pada umumnya iklan menyebabkan kenaikan biaya produksi. Perbedaan pendapat ini
dapat diterangkan dengan menggunakan gambar berikut ini.
Gambar Kurva Pengaruh iklan ke atas biaya
produksi, harga dan tingkat produksi.
Keterangan:
AC
= Biaya rata – rata jangka panjang dari suatu perusahaan monopolistik sebelum
lakukan kegiatan pengiklanan.
D1
= Permintaan ke atas barang yang di produksi oleh perusahaan.
A
= Keseimbangan jangka panjang yang di capai perusahaan
monopolistik.
P1
= Harga pasar
Q1
= Jumlah barang yang akan diproduksikan perusahaan monopolistik.
Apabila perusahaan melakukan pengiklanan biaya
produksi akan menjadi tinggi dan ini mencerminkan oleh kenaikan kurva biaya
rata-rata dari AC menjadi AC1. Pada waktu yang sama usaha mempromosikan
penjualan melalui iklan tersebut menyebabkan permintaan ke atas produksi
perusahaan bertambah. Apabila permintaan tersebut bertambah dari D1 ke D2,
keseimbangan jangka panjang yang sekarang adalah ditunjukkan oleh titik B.
Dengan demikian telah menyebabkan jumlah barang yang dijual bertambah dari Q1
ke Q2, akan tetapi iklan tersebut menaikkan harga dari P1 menjadi P2.
Berdasarkan kepada keadaan yang baru diuraikan ini segolongan ahli ekonomi
berpendapatan bahwa iklan merupakan suatu penghamburan karena ia
menaikkan biaya produksi tanpa membuat suatu perubahan apa pun ke atas bentuk,
berat dan mutu suatu barang.
Segolongan ahli ekonomi tidak sependapat dengan
kesimpulan di atas dan sebaliknya berpendapat bahwa iklan adalah sangat berguna
karena ia akan dapat menurunkan biaya produksi per unit. Promosi penjualan melalui iklan, menurut
mereka akan menyebabkan permintaan berubah dari D1 menjadi D3.maka
keseimbangan jangka panjang dari suatu perusaha monopolistis yang melakukan
kegiatan iklan akan dicapai dititik C. ini berarti iklan menaikkan jumlah
penjualan yang cukup banyak, yaitu dari Q1 menjadi
Q3. Pertambahan penjualan yang banyak ini menyebabkan biaya produksi per unit
semakin rendah, dan memungkinkan perusahaan menjual barangnya pada harga yang
lebih rendah dari harga pada waktu belum ada iklan (P1), yaitu harga penjualan
yang sekarang adalah P3.
I.
Keseimbangan
Dalam Pasar Persaingan Monopolistik
Ciri-ciri
persaingan monopolistik seperti yang diterangkan dalam bagian sebelumnya
menimbulkan pengaruh yang cukup penting keatas corak yang dihadapi oleh
perusahaan dalam persaingan monopolistik. Kurva permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah lebih elastis dari yang
dihadapi monopoli, tetapi elastisnya tidak sampai mencapai elastis sempurna. Maka
pada hakikatnya kurva permintaan keatas barang produksi perusahaan dalam
persaingan monopolistik adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit
(lebih mendatar dan bukan turun dengan curam). Oleh karena kurva permintaan
dalam persaingan monopolistik tidak bersifat elastis sempurna.
J. Kelebihan
dan Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik
Kelebihan pasar monopolistik:
1.
Banyaknya
produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih
produk yang terbaik baginya.
2.
Kebebasan
keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi
dalam menghasilkan produknya.
3.
Diferensiasi
produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan
dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4.
Pasar
ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan
sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
Kekurangan
pasar monopolistik:
1. Pasar monopolistik memiliki tingkat
persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan.
Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan
cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar
untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya
memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk
selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas
pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.
BalasHapushalo saya anya bennett, seorang penulis keuangan. saya menulis di beberapa topik terkait keuangan seperti utang, pinjaman, asuransi, investasi dan sebagainya. saya menemukan blog Anda saat berselancar di internet untuk menemukan blog yang cocok untuk menulis artikel. itu sangat banyak akal dengan konten yang kaya dan bagus dan memiliki presentasi yang jelas. saya harus menghargai kerja keras Anda dan berharap Anda beruntung. saya bertanya-tanya apakah ada orang di sini yang mencari pemberi pinjaman pinjaman positif untuk melaksanakan proyek atau kebutuhan keuangan Anda? saya merekomendasikan orang tersebut untuk menghubungi mr pedro jerome (pedroloanss@gmail.com) yang telah membantu banyak pengusaha muda & tua di seluruh dunia untuk bantuan keuangan jadi saya sangat yakin bahwa mr pedro dapat membantu di tingkat 2. layanan pinjaman kepada siapa pun di sini mencari pinjaman. terima kasih sekali lagi telah mengizinkan saya untuk menulis di blog Anda. Saya yakin saya telah memberikan Anda artikel yang benar-benar unik dan relevan sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca Anda. jika Anda tidak senang dengan catatan singkat saya, saya dengan hormat menyesalinya sebelumnya. salam hormat saya, anya bennett.