Minggu, 25 Desember 2016

Penjelasan Pasar Persaingan Monopolistik



Judul               : Resume Tentang Materi  “Pasar Persaingan Monopolistik”. 
Nama               : Lailatur  Rohmah.
NPM               : 716.2.2.1051

PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
A.    Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli barang ataupun jasa. Beberapa ahli menguraikan definisi pasar, berikut beberapa diantaranya :
1)      Menurut Stanton, pasar adalah tempat bagi sekelompok manusia yang berkeinginan untuk membelanjakan uang yang dimilikinya sebagai bentuk kepuasan.
2)      Menurut H. Nystrom, pasar adalah suatu aktivitas yang salah satu pihaknya menyalurkan atau memberikan barang atau jasa kepihak lain. Pihak yang memberikan barang atau jasa disebut pihak pembeli sedangkan yang menyalurkan disebut pihak produsen.
3)      Menurut Philip dan Duncan, pasar adalah suatu langkah yang dipakai atau digunakan untuk menempatkan barang dari tangan produsen ke tangan konsumen yang bersifat tangible.
 Pasar persaingan monopolistic dapat didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated product). Pasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar yang ekstrim, yaitu persaingan sempurna dari monopoli. Oleh sebab itu, sifat-sifatnya mengandung unsur sifat-sifat pasar monopoli, dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna. Namun,  dalam pasar persaingan sempurna hanya terdapat produk yang homogen, sedangkan pada pasar persaingan monopolistik terdapat diferensiasi produk. Diferensiasi produk ini mengakibatkan perusahaan bebas menaikkan atau menurunkan harga, dan melakukan persaingan non-harga.
Pada pasar monopolisik produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli dan oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek yang lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Contohnya sepeda motor yang ada di Indonesia, produk sepeda motor memang bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khas sendiri. Sebutkan saja sepeda motor Honda dimana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merk memiliki pelanggan setia masing-masing.
B.     Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik
1.      Produk yang terdifferensiasi (Differensiasi Produk)
Differensiasi produk adalah usaha untuk membedakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan untuk memberikan daya tarik baik langsung maupun tidak langsung kepada konsumen dibandingkan perusahaan lain yang menghasilkan produk yang sama atau sejenis ataupun yang berbeda.
2.      Jumlah perusahaan banyak dalam industri
Jumlah perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik banyak. Di Indonesia dapat dilihat begitu banyaknya merek pakaian dan sepatu. Banyaknya perusahaan menyebabkan keputusan perusahaan tentang harga dan output tidak perlu harus memperhitungkan reaksi perusahaan lain, karena setiap perusahaan menghadapi kurva permintaannya masing-masing.
3.      Mudah masuk dan keluar
Laba super normal yang dinikmati perusahaan mengundang perusahaan pendatang untuk memasuki indsutri. Jika mereka mampu bertahan, dalam jangka panjang dapat mengalahkan perusahaan yang lain. Tetapi jika kalah mereka harus keluar, agar kerugian tidak menjadi lebih besar. Sama halnya dengan pasar persaingan sempurna, dalam pasar persaingan monopolistik proses masuk keluar akan terhenti bila semua perusahaan hanya memperoleh laba normal.
C.    Ciri-ciri Pasar Persaingan Monopolistik
1)      Terdapat cukup banyak pengusaha
Dalam pasar persaingan monopolistis , terdapat cukup banyak pengusaha , akan tetapi tidak sebanyak seperti yang terdapat pada pasar persaingan sempurna. Dan apabila di suatu pasar terdapat banyak perusahaan , otomatis disana pasti terdapat pasar monopolistis , akan tetapi ukuran / besarnya tidak melebihi perusahaan – perusahaan yang lain. Dengan kata lain  perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memiliki ukuran yang relatif sama besarnya. Sehingga mengakibatkan produksi suatu suatu perusahaan relative sedikit, dibandingkan dengan seluruh produksi dalam keseluruhan pasar tersebut.
2)      Barangnya bersifat berbeda corak
Sifat ini merupakan sifat yang sangat penting untuk dapat membedakan mana pasar persaingan monopolistik dan mana pasar persaingan sempurna . Seperti yang telah kita ketahui bahwa pasar persaingan sempurna seluruh perusahaan nya memproduksi produk yang sama. Oleh karena itu susah untuk membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Sedangkan dalam pasar persaingan monoplistik  tidak susah untuk membedakan produk dari masing-masing perusahaan, karena perbedaan corak(different product)  pada produk tersebut. Apabila kita lihat secara fisik suatu product , akan tanpak jelas perbedaan tersebut. Maka kita dapat membedakan mana  produk suatu perusahaan dengan product perusahaan yang lainnya. Di samping perbedaan dalam bentuk fisik , juga terdapat perbedaan dalam bentuk bungkus atau pembungkusan product, dan ada pula yang berbeda dalam cara membayar barang yang akan di beli. Akibat dari berbagai macam perbedaan ini , barang yang di  produksi oleh perusahaan pasar monopolistis ini tidak bersifat barang pengganti sempurna akan tetapi ia bersifat barang pengganti yang dekat.
3)      Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
Dalam pasar persaingan monopolistis suatu perusahaan dapat mempengaruhi suatu harga , akan tetapi pasar ini hanya mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga suatu barang produksi di bandingkan dengan perusahaan oligopoli dan monopoli. Pasar monopolistis mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga disebabkan oleh barang yang dihasilkan bersifat  berbeda corak (different product). Karena perbedaan corak inilah yang menyebabkan konsumen atau pembeli akan otomatis bersifat memilih, yaitu menyukai  product perusahaan satu dan kurang menyukai produk  perusahaan yang lain. Maka apabila ia menaikkan harga barang produksinya , ia akan tetap memiliki pelanggan , walaupun tidak sebanyak pada waktu sebelum kenaikan harga barang produksinya. Dan bisa juga sebaliknya , apabila perusahaan tersebut ingin menurunkan harga barang produksinya , tidaklah mudah untuk menghabiskan penjualan barang tersebut, karna masih banyak konsumen yang setia dengan produk yang telah lama ia pakai , walaupun harganya relatif agak mahal.
4)      Produsen lain mudah memasuki pasar
Apabila ada suatu perusahaan baru ingin memulai usahanya didalam pasar persaingan monopolistik tidak akan banyak mengalami hambatan seperti halnya dalam pasar oligopoli dan monopoli. Hal ini disebabkan oleh:
a.       Karena modal yang diperlukan relative besar kalau dibandingkan dengan mendirikan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
b.      Karena perusahaan itu harus menciptakan barang produksi yang bercorak beda dengan barang produksi yang telah beredar dahulu di pasaran.dan mempromosikannya pada masyarakat untuk mendapat pelanggan , dan dengan promosi tersebut , perusahaan harus dapat meyakinkan pelanggan akan mutu barang tersebut.
5)      Persaingan promosi penjualan sangat aktif
Dalam pasar persaingan monopolistis harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan- perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Pada pasar ini memungkinkan suatu perusahaan menarik banyak pelanggan walaupun harga barang produksinya berharga tinggi. Bahkan sebaliknya , suatu perusahaan tidak mudah menarik banyak pelanggan dengan harga barang produksi yang relatif rendah. Ini disebabkan oleh barang produksi yang mereka hasilkan , yaitu barang yang bersifat  beda corak dengan barang yang sudah tersedia di pasaran , dan mempromosikan barang baru tersebut. Maka untuk mempengaruhi cita rasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan harga ( non price competition) . Persaingan yang demikian itu antara lain adalah dalam rangka memperbaiki mutu dan desain barang , melakukan iklan yang terus menerus memberikan syarat penjualan yang menarik.
D.    Faktor-faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pasar Persaingan  Monopolistik
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasar monopolistik adalah sebagai berikut :
1.      Ketidakpuasan terhadap daya analisis model persaingan sempurna maupun monopoli
2.      Sumber daya alam yang melimpah menyebabkan produsen memproduksi barang serupa tetapi memiliki keunggulan yang berbeda
3.       Differensiasi produk yang tidak terlalu besar mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan non harga.
E.     Pemaksimuman Keuntungan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik
Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik lebih elastis dari yang dihadapi monopoli. Tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna sebagaimana kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar persainagn sempurna.
1.      Pemaksimuman keuntungan jangka pendek
Permintaan yang dihadapi perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar. Keuntungan maksimum akan dicapai apabila perusahaan terus berproduksi sampai pada tingkat tercapainya MC=MR. Perusahaan akan memperoleh laba diatas normal pada jangka pendek.

2.      Pemaksimuman keuntungan jangka panjang
Keuntungan yang melebihi normal menyebabkan pertambahan jumlah perusahaan dipasar.  Dengan demikian setiap perusahaan yang ada di pasar akan menghadapi permintan yang semakin berkurang pada berbagai tingkat harga. Sehingga keuntungan pun akan semakin menurun ketingkat normal. Bahkan akan merugi jika penerimaan marjinal lebih kecil dari biaya marjinal (MR<MC).
Disinilah letak ketidakefisienan pasar persaingan monopolistik. Ada dua penyebab ketidakefisienan pasar persaingan monopolistik, yaitu:
a.       Harga jual masih lebih besar dari biaya marjinal (P>MC)
b.      Kapasitas berlebih (Excess Capacity)
Jika perusahaan menderita kerugian minimum, maka ia akan keluar dari pasar. Akibatnya, jumlah perusahaan dalam pasar semakin sedikit sehingga jumlah permintaan yang dihadapi perusahaanperusahaan yang masih ada menjadi lebih besar. Kejadian keluarnya perusahaan dari pasar akan berlangsung terus sampai perusahaan memperoleh keuntungan normal. Dalam keadaan seperti ini tidak ada lagi perusahaan yang masuk ke pasar dan juga tidak ada lagi yang keluar dari pasar. Inilah yang disebut keseimbangan jangka panjang perusahaan persaingan monopolistik.
F.     Penilaian Ke Atas Pasar Persaingan Monopolistik
Didalam bagian ini analisis yang dibuat hanya meliputi penilaian keatas akibat-akibat persaingan monopolistik kepada pengunaan sumber-sumber daya, dorongan untuk mengembangkan tekhnologi dan melakukan inovasi, dan corak distribusi pendapatan. Salah satu kegiatan peting yang dilakukan oleh firma monopolistis adalah melakukan promosi penjualan secara iklan. Kebaikan dan keburukan dari kegiatan ini akan dinilai dalam bagian berikut:
v  Efisiensi Dalam Menggunakan Sumber Daya
Untuk menilai sampai dimana efisiensi pasar persaingan monopolistik didalam mengalokasikan sumber-sumber daya, akan dibuat suatu perbandingan dengan efisiensi firma dlam pasar persaingan sempurna. Walaupun perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistik sama-sama mendapat keuntungan normal, tetapi dalam nirma monopolistik ongkos produksi perunit lebih tinggi, harga barang lebih tinggi, dan jumlah produksi lebih rendah (sehingga menyebabkan kapasitas memproduksi yang digunakan adalah dibawh tingkat yang optimal).
v  Efisiensi dan Diferensiasi Produk
Barang yang diproduksikan secara efisien sehngga dapat dijual dengan harga murah maupun harga yang lebih mahal sedikit tetapi masyarakat dapat menentukan barang yang akan dikonsumsinya dari pilihan jenis barang yang lebih banyak, semua itu tergatung pada value judgement masyarakat tersebut. Sekiranya mereka lebih menyukai harga yang murah, maka kekurangan pilihan tidak dipandang sebagai suatu yang merugikan. Sebaliknya, apabila masyarakat menginginkan pilihan barang yang lebih banyak, sehingga dapat dibuat pilihan yang lebih tepat, harga yang lebih tinggi tidaklah terlalu merisaukan mereka.
v  Perkembangan Tekhnologi dan Inovasi
            Pada umumnya ahli ekonomi berpendapat bahwa bentuk pasar tersebut memberikan doronga yang sangat terbatas untuk melakukan perkembangan teknologi. Keuntungan yang melebihi normal didalam jangka pendek dapat mendorong kepada kegiatan mengembangkan teknologi tetapi dorongan tersebut adalah sangat lemah karena firma-firma menyadari bahwa keuntungan yang diperoleh dari mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi tidak dapat bertahan dalam waktu yang lama. Keuntungan melebihi normal yang diperoleh akan mendorong firma-firma lain untuk masuk ke industri tersebut, dan ini terus berlangsung sehingga keuntungan melebihi normal tidak ada lagi. Maka dalam waktu yang singkat keuntungan yang diperoleh dari perkembangan teknologi dan melakukan inovasi tidak dapat lagi dinikmati.
v  Distribusi Pendapatan
            Persaingan monopolistik mengakibatkan corak distribusi pendaptan yang sama sifatnya seperti yang biasanya terdapat dalam persaingan sempurna, yaitu distribusi pendapatan adalah seimbang. Karena tidak terdapat keuntungan yang berlebih-lebihan dalam jangka panjang, maka pengusaha dan pemilik modal tidak memperoleh pendapatan yang berlebih-lebihan. Disamping itu dalam pasar terdapat banyak firama, dan ini berarti keuntungan normal yang diperoleh akan dibagikan kepada jumlah pemilik modal dan pengusaha yang banyak jumlahnya. Berdasarkan kecenderungan ini ahli-ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar monopolistik menimbulkan corak distribusi pendapatan yang lebih merata.
G.    Persaingan Bukan Harga
Persaingan bukan harga pada hakekatnya mengandung arti usaha-usaha diluar perubahan harga yang dilakukan oleh firma untuk menarik lebih banyak pembeli ke atas barang yang diproduksikannya. Persaingan bukan-harga bertujuan untuk menggeser kurva permintaan ke kanan, pergeseran itu berarti pada setiap tingkat harga, jumlah barang yang diminta menjadi bertambah banyak. Persaingan bukan-harga dapat dibedakan menjadi dua jenis : (i) Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang yang sejenis tetapi berbeda berbeda coraknya dengan produksi firma-firma lainnya, (ii) iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan.
Di dalam persaingan monopolistis dan oligopoli, persaingan bukan-harga sangat aktif dilakukan. Untuk monopoli alasannya yaitu : karena firma monopoli tidak memiliki saingan. Dalam persaingan sempurna, persaingan bukan-harga tidak di lakukan karena barang yang diproduksi firma-firma adalah serupa atau identical. Sehingga para pembeli tidak dapat mengetahui manakah barang yang dihasilkan oleh firma yang menjalankan persaingan bukan-harga.
a)      Diferensiasi Produk
Setiap firma dalam persaingan monopolistis akan berusaha untuk memproduksikan barang yang mempunyai sifat yang khusus, dan yang dapat dibedakan dengan jelas dari produksi firma-firma lainnya. Maka di dalam pasar akan terdapat berbagai barang yang dihasilkan suatu industri yang mempunyai corak, mutu, desain, mode dan merk yang berbeda-beda. Terapatnya berbagai variasi  dari suatu jenis barang adalah sifat istimewa dari pasar persaingan monopolistis yang tidak terdapat dalam pasar persaingan sempurna.
Kepada setiap firma barang yang berbeda-beda sifatnya tersebut akan menjadi daya penarik khusus ke atas barang yang di produksikannya.Segolongan konsumen tertentu akan lebih suka membeli barangnya (walaupun harganya lebih mahal) dibandingkan dengan barang-barang yang sejenis yang dihasilkan produsen-produsen lainnya. Dengan demikian diferasiasi produksi dapat menciptakan suatu bentuk kekuasaan monopoli.
b)      Promosi Penjualan Melalui Iklan
Didalam  perusahaan-perusahaan modern kegiatan mempersiapkan dan membuat iklan adalah suatu bagian penting dari usaha untuk memasarkan hasil produksinya.
Tujuan perusahaan-perusahaan melakukan kegiatan pengiklanan adalah sebagai berikut :
ü  Untuk memberikan penerangan kepada konsumen-konsumen mengenai barang yang diproduksikannya.
ü  Untuk menekankan bahwa barang yang dihasilkannya adalah merupakan barang yang sangat baik.
ü  Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen.
Dari ketiga jenis iklan ini yang biasa di gunakan dalam pasar pesaingan monopolistik adalah  jenis iklan pertama dan kedua. Iklan pertama digunakan pada waktu firma memperkenalkan hasil-hasil produksinya yang baru. Sedangkan iklan jenis kedua digunakan untuk mempertahankan kedudukannya di pasar.
H.    Pengaruh Iklan Dan Biaya Produksi Dalam Pasar Persaingan Monopolistik
Iklan dapat menaikkan ataupun menurunkan biaya produksi per unit yang tergantung dari perubahan permintaan yang terjadi  sebagai akibat kegiatan pengiklanan yang dilancarkan. Apabila permintaan menjadi sangat bertambah elastis, maka besar  kemungkinan biaya produksi per unit akan menjadi lebih rendah. Namun, kemungkinan lain dapat berlaku bahwa pada umumnya iklan menyebabkan kenaikan biaya produksi. Perbedaan pendapat ini dapat diterangkan dengan menggunakan gambar  berikut ini.
Gambar Kurva Pengaruh iklan ke atas biaya produksi, harga dan tingkat produksi.







Keterangan:
AC = Biaya rata – rata jangka panjang dari suatu perusahaan monopolistik sebelum lakukan kegiatan pengiklanan.
D1 =   Permintaan ke atas barang yang di produksi oleh perusahaan.
A   =   Keseimbangan jangka panjang yang di capai perusahaan monopolistik.
P1  =  Harga pasar
Q1  =   Jumlah barang yang akan diproduksikan perusahaan monopolistik.
Apabila perusahaan melakukan pengiklanan biaya produksi akan menjadi tinggi dan ini mencerminkan oleh kenaikan kurva biaya rata-rata dari AC menjadi AC1. Pada waktu yang sama usaha mempromosikan penjualan melalui iklan tersebut menyebabkan permintaan ke atas produksi perusahaan bertambah. Apabila permintaan tersebut bertambah dari D1 ke D2, keseimbangan jangka panjang yang sekarang adalah ditunjukkan oleh titik B. Dengan demikian telah menyebabkan jumlah barang yang dijual bertambah dari Q1 ke Q2, akan tetapi iklan tersebut menaikkan  harga dari P1 menjadi P2. Berdasarkan kepada keadaan yang baru diuraikan ini segolongan ahli ekonomi berpendapatan bahwa iklan merupakan  suatu penghamburan karena ia menaikkan biaya produksi tanpa membuat suatu perubahan apa pun ke atas bentuk, berat dan mutu suatu barang.
Segolongan ahli ekonomi tidak sependapat dengan kesimpulan di atas dan sebaliknya berpendapat bahwa iklan adalah sangat berguna karena ia akan dapat menurunkan biaya produksi per unit. Promosi penjualan melalui iklan, menurut mereka akan menyebabkan permintaan berubah dari D1  menjadi D3.maka keseimbangan jangka panjang dari suatu perusaha monopolistis yang melakukan kegiatan iklan akan dicapai dititik C. ini berarti iklan menaikkan jumlah penjualan yang cukup banyak, yaitu dari Q1 menjadi Q3. Pertambahan penjualan yang banyak ini menyebabkan biaya produksi per unit semakin rendah, dan memungkinkan perusahaan menjual barangnya pada harga yang lebih rendah dari harga pada waktu belum ada iklan (P1), yaitu harga penjualan yang sekarang adalah P3.



I.       Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik
Ciri-ciri persaingan monopolistik seperti yang diterangkan dalam bagian sebelumnya menimbulkan pengaruh yang cukup penting keatas corak yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik. Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli, tetapi elastisnya tidak sampai mencapai elastis sempurna. Maka pada hakikatnya kurva permintaan keatas barang produksi perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan curam). Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan monopolistik tidak bersifat elastis sempurna.
J.      Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik
Kelebihan pasar monopolistik:
1.      Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
2.      Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
3.      Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4.      Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
 Kekurangan pasar monopolistik:
1.      Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2.      Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3.      Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.